Rabu, 11 November 2009
Fosil "Burung Darwin" Ditemukan di China
Mark Witton/University of Portsmouth.
Liustrasi reptil terbang yang diberi nama Darwinopterus modularis.
Artikel Terkait:
Fosil Telur Dinosaurus Ditemukan di India
Mata Rantai Dinosaurus yang Hilang Ditemukan
Konfusius, Dinosaurus Berbulu Paling Tua
Dinosaurus Omnivora Ditemukan di Argentina
Terbukti Telur Dulu, Baru Ayam
Kamis, 15 Oktober 2009 | 18:10 WIB
BEIJING, KOMPAS.com - Paleontolog China dan Inggris mengumumkan temuan fosil reptil terbang, pterosaurus, yang dipercaya hidup pada 65 juta hingga 220 juta tahun silam. Temuan itu menjadi kunci misteri keberadaan reptil terbang selama ini.
Temuan tersebut dijuluki Darwinopterus modularis, sebagai bentuk penghormatan mereka terhadap pencetus teori evolusi Charles Darwin. Temuan itu dipublikasikan dalam jurnal terbitan Inggris, Proceedings of the Royal Society B, Rabu (14/10).
Fosil ditemukan di gunung batu, yang terbentuk 160 juta tahun silam di sisi utara China, awal tahun ini. Masa itu merupakan masa pertengahan dan akhir periode Jurassic. Selama ini para ahli hanya mengetahui dua kelompok reptil terbang, antara yang primitif dengan ekor panjang (disebut juga pterodactyls) dan yang lebih maju, yang berekor pendek.
Sementara itu, Darwinopterus menunjukkan tanda-tanda perantara antara keduanya. Darwinopterus menyerupai reptil yang mirip elang dengan kepala dan leher mirip pterosurus yang lebih maju. Namun, kumpulan tulang yang dikumpulkan para ahli menunjukkan bentuk-bentuk primitif.
Para ahli menyebutkan, temuan tersebut kemungkinan merupakan bukti dari apa yang dikenal sebagai evolusi modular, yaitu seleksi alam mendorong keseluruhan ciri untuk berubah secara cepat dibandingkan dengan yang lainnya.
"Temuan ini mengejutkan kami semua," kata paleontolog dari Universitas Leicester, Inggris, David Unwin, seperti dikutip AFP. Secara fisik, Darwinopterus berahang panjang, memiliki deret gigi tajam, dan leher yang bisa digerakkan fleksibel.
Para ahli menduga jenis itu bertahan hidup mengandalkan sayapnya dengan menangkap secara cepat mamalia kecil atau dinosaurus berbulu seukuran merpati cikal bakal burung masa kini. Para peneliti, yang diketuai ahli dari Institute of Ecology Beijing memercayai, pterosaurus merupakan contoh proses evolusi yang cepat, dimulai dari kepala dan leher, lalu diikuti tubuh, ekor, sayap, dan lengan. (AFP/GSA)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar